Saturday, September 3, 2016

Hibah Aplikasi untuk Mendukung Smart City di Indonesia
Penulis :  Rakhmat Koes 
  2  0 Google +0  2

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Asman Abnur, bersama walikota Bandung Ridwan Kamil, Ketua APEKSI Airin Rachmi Diani, serta Kepala Diskominfo Kota Bandung Asep C. Cahyadi, secara simbolik membuka ISCF 2016 @Bandung.

CHIP.co.id - Setelah sukses menggelar Asia Africa Smart City Summit yang mempertemukan para walikota dari negara-negara peserta Konferensi Asia Africa pada 2015, tahun ini Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung kembali menyelenggarakan acara serupa. Tahun ini, acara yang digelar berupaIndonesia Smart City Forum (ISCF) 2016 @Bandung, yang berlangsung pada tanggal 2 dan 3 September 2016.
Pada pembukaan ISCF 2016 yang diselenggarakan di  Ballroom Trans Luxury Hotel Bandung, Ridwan Kamil memaparkan perihal konsep Smart City dalam tata kelola pemerintahan Kota Bandung yang sudah menjadi kebuah kebutuhan. “Ini bukan untuk sekadar gaya-gayaan,” ujar Walikota Bandung, Ridwan Kamil. Lebih lanjut, Ridwan Kamil yang akrab dengan disapa 'Kang Emil' tersebut, mengatakan bahwa Smart city adalah sistem yang dapat meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat.
ISCF 2016 @Bandung diikuti oleh Walikota dan Bupati dari seluruh provinsi yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI). Pada kesemptahan tersebut, turut hadir Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Asman Abnur yang mewakili Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla untuk meresmikan acara tersebut.
Konsep Smart City yang digadang-gadang Ridwan Kamil untuk membuat Kota Bandung menjadi lebih baik, telah terbukti cukup sukses dijalankan, meski progresnya baru mencapai 70%. Inovasi teknologi di lingkungan pemerintahan, tentunya akan memudahkan pelayanan publik, serta dapat menghemat anggaran dan pengeluaran daerah. "Dengan Smart City, khususnya melalui aplikasi e-budgeting, Kota Bandung berhasil menghapus 1200 kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang kurang efektif. Bahkan, kami (Pemkot Bandung, -red) bisa menghemat anggaran sampai 1 Triliun rupiah.
Software e-budgeting dan SiRUP menjadi andalan Pemkot Bandung dalam keterbukaan dan penghematan anggaran.

Hibah Aplikasi dan Software
Saat ini, Pemerintah Kota Bandung telah memiliki 320 aplikasi yang dipergunakan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan kota, mulai dari perijinan online, pengaduan online, hingga penilaian aparatur pemerintahan langsung oleh masyarakat. "Kota Bandung baru memilki 320-an aplikasi dan software, karena kami baru mengindentifikasi 320 permasalahan di Kota Bandung," ungkap Ridwan Kamil.
Software dan aplikasi yang telah digunakan di Pemkot Bandung, sedianya akan ditawarkan kepada pemerintah Kota dan Kabupaten yang hadir pada ISCF 2016. Pada kesempatan tersebut, para pemimpin Kota dan Kabupaten turut menandatangai MoU sebagai komitmen bersama untuk berkolaborasii mewujudkan Smart Cityy di Indonesia.
Beberapa aplikasi yang telah digunakan Pemkot bandung dalam pelayanan terhadap warganya.

Komitmen yang dilakukan secara bersama oleh para pemimpin daerah tersebut, merupakan upaya yang patur diapresiasi. Mengingat, untuk mewujudkan Smart City atau kota cerdas berbasis teknologi di Indonesia, tentu memiliki banyak tantangan yang harus diselesaikan secara bersama-sama. "Kunci keberhasilan Smart City di Indonesia adalah Kolaborasi. Mari kita kurangi kata kompetisi, perbanyak kolaborasi, karena kita NKRI," ujar Ridwan Kamil.
"Melalui ajang ini, kami pun akan berbagi aplikasi dan software yang telah digunakan Pemkot Bandung, untuk Pemkot dan Pemkab lainnya di Indonesia. Setiap SKPD akan saling berhubungan, dan tenaga ahli kami akan langsung memandu tentang cara penggunaannya kepada staf di daerah masing-masing," pungkas Ridwan Kamil. Selanjutnya, Ridawan Kamil juga mengatakan, bahwa ini adalah wujud kolaborasi yang ditawarkan oleh Pemkot Bandung.

Sumber:http://chip.co.id/

No comments:

Post a Comment